
Prodi S2 Ilmu Komunikasi Adakan Kuliah Pakar Strategi Komunikasi dengan Social Media Analytic
Prodi S2 Ilmu Komunikasi kembali mengadakan kuliah pakar dengan tema Social Media Analytic for Communication Strategy dengan menghadirkan Ismail Fahmi Ph.D founder Media Kernelis dan Drone Emprit. Kuliah pakar dilaksanakan Selasa, 15 Oktober 2019 di Ruang Seminar FISIP UNS mulai pukul 09.00-12.30 WIB dihadiri tak kurang dari 80 peserta baik mahasiswa maupun masyarakat penggiat sosial media di Solo Raya.
Dalam sambutannya Dekan FISIP UNS, Prof. Dr. Ismi Dwi Astuti Nurhaeni,M.Si, menyampaikan apresiasi atas penyelenggaraan kegiatan ini, dimana sebelumnya kegiatan serupa sudah dilakukan untuk kalangan dosen agar memiliki pengetahuan dan pemahaman terkait social media analitic ini. Hal ini penting karena menurut beliau saat ini indeks competitiveness Indonesia masih belum begitu memuaskan bila dibandingkan dengan negara-negara tetangga. Dan kebutuhan terkait daya saing selanjutnya maka pemahaman tentang efek media sosial dan fenomena yang ada didalamnya harus dapat dimanfaatkan dan diteliti sebagai bagian dari big data suatu organisasi yang apabila dikelola akan mampu menjadi salah satu aset penting.
Kepala Prodi S2 Ilmu Komunikasi Dr. Andre Rahmanto,M.Si dalam sambutannya menyampaikan bahwa riset terkait konten analisis sebenarnya sudah menjadi sesuatu yang lazim dalam penelitian baik yang dilakukan oleh mahasiswa maupun akademisi dulu hingga saat ini. Namun dengan semakin majunya teknologi dan perangkat dalam menganalisis konten isi yang ada dalam media online maupun social media tidak memungkinkan bila dilakukan secara konvensional. Mengingat banyak variable yang ada didalamnya serta tren isu yang berkembang sangat cepat dan berubah. Untuk itulah diperlukan tool atau perangkat yang dapat mendukung kevalidan dan update data yang cepat dan salah satunya melalui social media analytic ini. Dalam social media analysis, data yang tersaji sangat cepat dapat diperoleh dengan jumlah yang sangat besar dan tidak memungkinkan dilakukan perhitungan secara manual.
Ismail Fahmi Ph.D memaparkan bahwa saat ini kebutuhan analisis di media social sangat dibutuhkan, karena dalam suatu Lembaga yang berhubungan dengan public maka Lembaga tersebut akan menentukan apakah akan memanfaaatkannya sebagai media marketing atau public relations. Dalam organisasi pemerintahan, selain dimanfaatkan sebagai media marketing, mereka juga harus membangun kepercayaan dari publiknya. Seorang public relation officer (PRO) harus mampu melihat signal yang mincul akibat isu yang bergulir di public. Dengan menggunakan metode tren analisis maka terkadang tidak ada relevansi nyata antara influencer atau follower terhadap keviralan konten yang dibuat, hasil analisis social media menjadi kunci sukses sebuah strategi komunikasi. Beliau memberi gambaran dalam media twitter isu tertentu banyak dimunculkan, sehingga masuk trending topik yang berdampak banyak pada upaya untuk mempengaruhi opini publik dengan tujuan tertentu. (Maryani FISIP UNS)